Banyak persepsi dari orang tua yang mengatakan bahwa bermain game itu
membuat anak menjadi malas. Tidak satu atau dua orang tua, melainkan
hampir sebagian orang tua menganggap game adalah biang kerok malasnya
anak-anak mereka dalam kegiatan belajar di rumah maupun sekolah.
Namun nampaknya, anggapan yang sudah melekat dari dulu hingga
sekarang itu akan luntur. Dikutip dari Ubergizmo, Selasa (22/12/2015),
baru-baru ini dikabarkan bahwa terdapat salah satu penelitian, yang
menunjukkan bahwa dengan bermain game akan membuat daya ingat anak
meningkat.Penelitian yang dilakukan oleh tim neurobiologis dari Universitas California mengatakan, bahwa dengan bermain game 3 dimensi, maka dapat menigkatkan daya ingat dari sang anak.
Hal ini dengan sesuai data temuan di lapangan, yang dilakukan oleh mereka. Salah satu peneliti, Craig Stark, mengatakan bahwa mereka mencoba 2 game yang berbeda, yaitu game Angry Birds dan Mario 3D World. Dari data temuan tersebut menunjukan bahwa saat diuji dengan sebuah tes yang berkaitan dengan ingatan, anak-anak yang bermain game 3 dimensi mengalami dari peningkatan nilai daripada anak-anak yang bermain game 2 dimensi.
Stark juga menambahkan bahwa pada game 3 dimensi terdapat bermacam-macam hal, tidak seperti pada game 2 dimensi, yang mana membuat anak-anak lebih bebas dalam berekplorasi. Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa game 3 dimensi ini lebih banyak informasi yang bisa dipelajari, sehingga tidak hanya proses rangsangan, namun juga proses mengingat.
Bahkan Stark menyarankan untuk tetap bermain game bagi anak usia remaja, karena dengan bermain game 3 dimensi juga tetap memberikan rangsangan untuk mengingat.
meningkat.Penelitian yang dilakukan oleh tim neurobiologis dari Universitas California mengatakan, bahwa dengan bermain game 3 dimensi, maka dapat menigkatkan daya ingat dari sang anak.
Hal ini dengan sesuai data temuan di lapangan, yang dilakukan oleh mereka. Salah satu peneliti, Craig Stark, mengatakan bahwa mereka mencoba 2 game yang berbeda, yaitu game Angry Birds dan Mario 3D World. Dari data temuan tersebut menunjukan bahwa saat diuji dengan sebuah tes yang berkaitan dengan ingatan, anak-anak yang bermain game 3 dimensi mengalami dari peningkatan nilai daripada anak-anak yang bermain game 2 dimensi.
Stark juga menambahkan bahwa pada game 3 dimensi terdapat bermacam-macam hal, tidak seperti pada game 2 dimensi, yang mana membuat anak-anak lebih bebas dalam berekplorasi. Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa game 3 dimensi ini lebih banyak informasi yang bisa dipelajari, sehingga tidak hanya proses rangsangan, namun juga proses mengingat.
Bahkan Stark menyarankan untuk tetap bermain game bagi anak usia remaja, karena dengan bermain game 3 dimensi juga tetap memberikan rangsangan untuk mengingat.
Wah baru tau nih :D
ReplyDeletebelum pernah saya coba nih gan, suatu saat pengen coba
ReplyDelete